Pages

Subscribe:
SELAMAT DATANG

Labels

Tampilkan postingan dengan label Sport Manca Negara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sport Manca Negara. Tampilkan semua postingan

Perjalanan Karir Pesepakbola Cristiano Ronaldo

Perjalanan Karir Pesepakbola Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo, OIH (lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985) merupakan seorang pemain sepak bola Portugal. Ia dapat berposisi sebagai bermain sebagai sayap kiri atau kanan serta penyerang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Spanyol, Real Madrid dan untuk tim nasional Portugal. Sebelum bermain untuk Real Madrid, ia pernah bermain di Sporting Lisboa dan Manchester United. Pemain yang kerap bernomor punggung 7 di lapangan hijau ini juga akrab dengan sebutan CR7, gabungan dari inisial namanya dengan nomer punggungnya.

Kehidupan Pribadi

Ronaldo lahir di Madeira, Portugal, anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung "Ronalda" di Portugal. Nama kedua yang diberikan kepada Cristiano ("Ronaldo") relatif langka di Portugal. Pada tanggal 3 Juli 2010, Cristiano mengumumkan bahwa dia telah menjadi ayah dari seorang anak bernama Cristiano, dan dia menyatakan bahwa anaknya adalah hak asuh penuh Ronaldo.

Kemampuan Bermain

Ronaldo adalah pemain sepak bola yang dapat bermain dengan kedua kakinya, yang membuat dia dapat bermain di mana saja: kanan, kiri atau melalui tengah. Ini mengakibatkan Ronaldo dan rekannya sesama pemain sepak bola di Manchester United Ryan Giggs dapat saling bertukar posisi.
Ronaldo memiliki kemampuan teknik yang hebat. Selain gerakan multi step-over, dia juga mengembangkan banyak kemampuan lainnya, membuat dia sangat lincah dan sebagai pemain sayap yang tidak dapat diprediksikan gerakannya. Disamping kemampuan mengolah bolanya yang luar biasa, dia juga piawai dalam mengeksekusi bola-bola mati, itulah yang membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling berbahaya bagi lawannya, dia dapat mencetak gol dengan cara apapun dan dari jarak manapun.

Ronaldo memiliki fisik yang sangat prima untuk bermain dalam posisi apapun di depan, menjadikan dia berbahaya bagi pemain-pemain bertahan tim lawan. Kecepatan, keakuratan, dan determinasinya menjadikannya salah satu dari 2 pemain terbaik di dunia saat ini: Messi dan Cristiano Ronaldo
Berikut ini adalah trik-trik yang sering digunakan Cristiano Ronaldo yang menjadi ciri khas permainannya di lapangan hijau:

-Step Over
-Reverse Step Over
-Ronaldo Chop (pengembangan lebih lanjut dari Cruyff Turn ala Ronaldo)
-Rabona

Di akhir tahun 2011, Castrol, perusahaan pelumas raksasa dari Amerika yang menjadikan Cristiano sebagai ikon bintang mereka, membuat sebuah video dokumentasi yang berjudul "Ronaldo: Tested to the Limit", yang mana mempertontonkan hasil pengujian kemampuan fisik Ronaldo sebagai seorang atlet. Di sana hasil pengujian menunjukkan mengapa Cristiano Ronaldo 'istimewa' ketimbang pemain-pemain bola lainnya pada masanya.

Karir

Junior
Cristiano bergabung dengan Andorinha (1993—1995), Nacional (1995—1997), dan Sporting Lisboa (1997—2001) pada masa junior. 

Klub

Sporting Lisboa
Cristiano pernah bermain untuk Sporting Lisboa pada 2001—2003 dengan nomor punggung 28. Ia bermain 25 kali dan mencetak 3 gol. Pada pertengahan musim panas 2003, Sporting Lisboa mengadakan pertandingan persahabatan melawan Manchester United dengan skor akhir Sporting 3-1 M.U., sebuah kekalahan yang mengejutkan bagi sebuah klub raksasa Inggris sekaliber Manchester United. Lebih jauh lagi kemenangan ini semua didalangi oleh permainan cemerlang dari Cristiano Ronaldo muda dari Sporting, membuat para pemain Manchester United mendesak Sir Alex Ferguson, pelatih mereka, untuk segera merekrut pemain muda brilian tersebut.

Manchester United
Dari apa yang terjadi sejak pertandingan persahabatan itu, Ronaldo pun didatangkan ke Manchester United. Sebelum ia bermain untuk klub itu, Sir Alex Ferguson bertanya pada Ronaldo angka berapa nomor punggung yang diharapkannya. Cristiano Ronaldo menjawab 28, karena itu adalah nomor favoritnya. Namun Sir Alex Ferguson malah berkata tidak, mulai sekarang nomor punggungnya adalah 7. Di Manchester United, penyandang nomor punggung 7 secara turun temurun adalah pemain legendaris yang membawa Manchester United ke puncak kejayaannya, dan Sir Alex Ferguson memberikan nomor punggung keramat itu sebagai wujud penghargaannya kepada talenta brilian yang dimilikinya. Ia bermain 196 kali dan mencetak 84 gol.

Real Madrid
Pada 1 Juli 2009, ia pindah ke Real Madrid, klubnya saat ini, dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling, yang menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola. Ia telah bermain 81 kali dan mencetak 87 gol untuk Real Madrid. Pada musim La Liga 2010/2011, Ronaldo mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak di La Liga dalam 1 musim, sejumlah 40 gol.

International

Cristiano telah bermain untuk berbagai tingkatan usia tim nasional Portugal, yaitu U-17, U-20, U-21, dan U-23. Ia mulai dipanggil ke tim nasional Portugal sejak tahun 2003. Ia telah bermain setidaknya 83 kali untuk tim nasional senior, dan mencetak 29 gol.

Ia termasuk dalam skuat Portugal pada Piala Eropa 2004, Olimpiade Athena 2004, Piala Dunia 2006, Piala Eropa 2008, dan Piala Dunia 2010. 

Read More..

Biografi Pembalap MotoGP Jorge Lorenzo

biografi pembalap motogp jorge lorenzo

Jorge Lorenzo Guerrero (lahir di Palma de Mallorca, Spanyol, 4 Mei 1987), merupakan seorang pembalap MotoGP asal Spanyol. Saat ini ia bergabung di tim Fiat Yamaha. Ia merupakan juara dunia kelas 250cc tahun 2006 dan 2007. Tanggal 10 Oktober 2010, Jorge Lorenzo memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya walaupun hanya finish ketiga di GP Malaysia.Saat ini, dia di kelas MotoGP, pada Yamaha Factory Team.

Karir

125cc dan 250cc

Jorge Lorenzo memulai kariernya di dunia MotoGP di kelas 125cc pada tahun 2002 pada seri Spanyol. Saat itu ia tidak bisa mengikuti sesi latihan karena usianya tidak mencukupi, karena regulasi MotoGP mengharuskan seorang pembalap minimal berusia 15 tahun untuk bisa turun di MotoGP. Namun ia bisa mengikuti sesi kualifikasi kedua karena hari itu tepat hari ulang tahunnya yang ke 15. Ia memenangi Grand Prix pertamanya di musim berikutnya pada seri Rio de Janeiro di Brazil. 

Dua musim berikutnya yaitu tahun 2005 ia turun di kelas 250cc, sejak saat itu ia mulai diperhitungkan keberadaannya di dunia MotoGP, dengan meraih 6 kali podium di musim 2005. Pada 2006 ia berhasil meraih kemenangan balapan kelas 250cc nya di Qatar. Di musim 2006 juga ia berhasil meraih 8 kali kemenangan dan 10 pole position yang kemudian mengantarnya menjadi juara dunia 250cc untuk pertama kalinya. Selanjutnya di musim 2007 ia berhasil mempertahankan mahkota juara dunia 250cc setelah meraih 9 kali kemenangan dan 9 kali pole position.

Kemenangan Jorge di Misano pada musim 2007 membuatnya tercatat sebagai pembalap Spanyol paling sukses di arena kelas 250cc dengan total 16 kemenangan, atau satu kemenangan lebih banyak dari Daniel Pedrosa dan Sito Pons.

MotoGP

Pada 25 Juli 2007 ia menandatangani kontrak dengan Fiat Yamaha dan menjadi rekan Valentino Rossi untuk musim 2008 dan 2009. Pada seri pertamanya di kelas MotoGP 2008 ia langsung merebut pole position, dan membuat ia menjadi orang kedua yang melakukan itu sejak Max Biaggi melakukannya di tahun 1998. Tiga seri berikutnya ia mempertahankan pole position-nya dan memenangi kelas MotoGP untuk pertama kali di sirkuit Estoril, Portugal. Di seri selanjutnya di MotoGP Grand Prix of China ia mengalami kecelakaan hebat pada sesi latihan sehingga membuatnya tidak bisa membalap secara fit di balapan tersebut, walaupun akhirnya secara brilian ia mampu finish keempat saat lomba. Selanjutnya di seri Le Mans, lagi-lagi Lorenzo mengalami kecelakaan di sesi latihan bebas, namun secara brilian pula ia bisa balapan dan finish kedua. Kesialan belum berakhir dari Lorenzo saat ia kembali lagi mengalami kecelakaan di seri Mugello, dan puncaknya di Sirkuit Catalunya saat ia lagi-lagi terjatuh dan akhirnya menyebabkannya gagal mengikuti balapan.

Lorenzo kemudian kembali turun balapan di Donington Park dan berakhir dengan finish di P6. Hasil yang sama ia bukukan kembali di seri selanjutnya di Assen, sebelum akhirnya lagi-lagi mengalami kecelakaan di seri Jerman. Kemudian di seri Laguna Seca Lorenzo kembali lagi mengalami kecelakaan hebat saat balapan, yang membuatnya kemudian disebut sebagai pembalap rookie MotoGP yang paling banyak mengalami kecelakaan. Lorenzo kemudian meraih dua podium di San Marino dan Indianapolis. Secara keseluruhan ia berada di P4 klasemen musim 2008 dengan 190 poin.

Masuk ke musim 2009, Jorge Lorenzo tampil semakin kuat dan matang, ia terus menempel ketat seniornya di tim Yamaha, Valentino Rossi sepanjang musim. Di musim 2009, Lorenzo tampil sebagai juara di empat balapan (Jepang, Perancis, Indianapolis, dan Portugal). Ia juga mampu meraih 5 kali pole dan total 12 podium. Di akhir musim Lorenzo berada di P2 klasemen dengan raihan 261 poin.

Tanggal 25 Agustus 2009, Jorge Lorenzo mengakhiri gosip tentang peluang kepindahan dirinya ke Honda atau Ducati untuk musim 2010 dengan menandatangani perpanjangan kontrak bersama Yamaha. Ducati dilaporkan menawari Lorenzo dengan kontrak bernilai 15 juta dollar semusim untuk menjadi rekan setim Casey Stoner di musim 2010, namun Lorenzo akhirnya lebih memilih untuk bertahan di Yamaha.

Lorenzo sempat mengalami cedera ringan di tangan karena mengalami kecelakaan saat pra-musim 2010. Ia kemudian memilih untuk tidak mengikuti beberapa sesi tes di awal musim. Pada balapan pertama di Qatar, Lorenzo mampu finish kedua dibelakang Rossi, sekalipun kondisi tubuhnya sebenarnya tidak memungkinkannya untuk membalap. Segera setelah Rossi dipastikan absen beberapa seri akibat cedera karena kecelakaan di Mugello, Yamaha kemudian membekali Lorenzo agar bisa menjadi penantang gelar juara dunia 2010. Setelah meraih empat kemenangan dari enam lomba awal, Lorenzo naik ke puncak klasemen dan ia memiliki selisih 47 angka atas saingannya di P2. Kemenangan di Assen kemudian mengantarkan Lorenzo menjadi pembalap ketujuh yang mampu meraih kemenangan di sirkuit legendaris itu dalam tiga kelas yang berbeda. Di paruh musim kedua, Daniel Pedrosa tampil sebagai penantang serius untuk perebutan gelar juara dunia, sampai akhirnya datang musibah bagi Pedrosa saat ia mengalami kecelakaan di Jepang, yang mengharuskannya absen di dua lomba. Jorge Lorenzo akhirnya mengunci gelar juara dunia MotoGP 2010 setelah finish ketiga di Sepang, Kuala Lumpur dibelakang Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso. Ia menjadi orang Spanyol pertama sejak Alex Criville di 1999 yang mampu menjadi juara dunia MotoGP. Usai lomba, Daniel Pedrosa yang masih menjalani pengobatan di Spanyol kemudian menelepon Lorenzo dan mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai juara dunia MotoGP 2010.

Selebrasi

Lorenzo dikenal memiliki semangat dan rasa humor yang tinggi saat merayakan kemenangannya, utamanya saat ia mendominasi musim 2010. Beberapa selebrasi kemenangan Lorenzo di musim 2010 antara lain menjadi pegolf, astronot, dan membawa dua maskot Mario dari serial Nintendo Mario Bersaudara saat ia memastikan diri sebagai juara dunia 2010 di Malaysia.

Revalitas
 
Perjalanan Jorge Lorenzo di musim 2010 diwarnai juga dengan rivalitas antara dirnya dan Valentino Rossi di tim Fiat Yamaha. Rossi pernah sekali menyebutkan bahwa: "tidak benar jika dua pembalap dalam satu tim itu bersahabat." Kemudian setelah Lorenzo menjadi juara dunia 2010, Rossi kemudian kembali berujar bahwa Jorge Lorenzo perlu motivasi baru untuk bisa membuatnya terus bersemangat dalam mempertahankan gelar juara dunianya di musim 2011 mendatang.

Amal
 
Pada bulan Januari 2010, Jorge Lorenzo terlibat ikut serta dalam konfederasi internasional Oxfam untuk membantu korban bencana alam gempa bumi Haiti 2010.

Read More..

Biografi Pembalap MotoGP Casey Stoner

biografi pembalap motogp casey stoner

Casey Stoner (lahir di Kurri Kurri, New South Wales, Australia, 16 Oktober 1985) adalah seorang pembalap MotoGP dari Australia. Saat ini, ia bergabung bersama tim Repsol Honda bersama Daniel Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Ia memulai debut balap motor sebagai pembalap wild card di Sirkuit Donington Park, pada GP Inggris kelas 125cc pada tahun 2001. Setelah beberapa tahun berkarier pada kelas 125cc dan 250cc, Stoner kemudian masuk ke kelas MotoGP pada tahun 2006 bersama tim LCR Honda.

Pada musim 2007 saat ia bergabung bersama Ducati Marlboro Stoner tampil sebagai juara dunia untuk pertama kalinya. Atas prestasinya tersebut, pada musim 2008, Stoner dianugerahi gelar Young Australian of the Year oleh pemerintah Australia. Gelar keduanya kemudian ia raih di musim 2011 lewat kemenangan apik di balapan rumahnya sendiri di Australia dan saingan utamanya Jorge Lorenzo gagal berlomba akibat cedera tangan.

Profil

Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir) dan Bronwyn.[3] Casey mempunyai seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir setempat. Sejak masih kecil, Stoner sudah mengenal sepeda motor sekalipun hanya dalam sebatas menyentuh atau bergaya layaknya seorang pembalap. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya.

Pada tahun 1993, keluarga Stoner kemudian pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upayanya mendukung upaya dan semangat Stoner kecil dalam mengikuti balapan. Casey Stoner juga sempat bersekolah sampai usianya 12 tahun sebelum kemudian keluar dan lebih memilih untuk home schooling di tahun 1997. Pada 1999, setelah melihat peluang besar bagi Stoner untuk berkarir sebagai pembalap, keluarga ini memutuskan untuk pindah ke Inggris. Di sana mereka sempat dilanda kebingungan karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya sewa dan pajak apartemen dan terpaksa tinggal dalam sebuah karavan.

Saat ini Casey Stoner tinggal di Monte Carlo, Monako, dimana keluarganya masih sering pulang pergi Australia-Inggris-Monako. Stoner sendiri sempat menyebutkan bahwa hanya dalam satu kali setahun ia bisa pulang ke tanah kelahiran di Australia, yaitu saat berlangsungnya balapan MotoGP Australia.

Keluarga dan Teman

Casey Stoner pertama kali bertemu dengan Adriana Tuchyna yang berasal dari Adelaide pada balapan MotoGP Australia 2003. Saat itu Stoner memberikan tanda tangannya di perut Adriana, setelah perempuan Australia ini "sedikit" memaksa Stoner agar mau menandatangani perutnya. Hubungan antara Stoner dan Adriana dimulai di tahun 2005 saat Adriana berusia 16 tahun. Kemudian pada tahun 2007, pasangan ini sepakat untuk menikah. Perihal pernikahannya ini, Stoner sempat berujar bahwa:

Saya lebih memilih tradisi sebagai masyarakat kuno, sebab seperti Anda ketahui saat ini pemuda dan pemudi Australia terkenal akan kebiasaan hidupnya yang bebas. Saya masih ingin mempertahankan tradisi masa lampau Australia, dan karena itulah tidak ada jalan lain bagi saya selain meminang Adriana secara baik-baik daripada melakukan hal-hal yang kurang terpuji"

Di luar balapan, Casey Stoner termasuk orang yang ramah dan memiliki banyak teman. Salah satu teman dekat Stoner adalah Kimi Raikkonen. Mereka pertama kali bertemu dalam acara ski tahunan keluarga Ferrari dan Ducati di awal 2007. Kimi berujar bahwa Stoner memiliki kemampuan yang bagus dan bisa menjadi juara dunia jika waktunya tepat. Dalam pertemuan kedua mereka di tahun 2008, di saat Kimi dan Stoner resmi menyandang gelar juara dunia, kedua pembalap ini sama sekali tidak pernah menyangka, angan-angan mereka saat bergabung bersama tim baru yang masih asing kultur budayanya ternyata berbuah manis, yaitu gelar juara dunia.


Dua teman lain Stoner adalah Fernando Alonso dan Michael Schumacher. Alonso dan Stoner bertemu pada acara ski tahunan serupa di awal 2010, dan saat itu Stoner sukses merepotkan Alonso dalam sebuah balapan mobil diatas es. Usai lomba, Alonso menilai bahwa Stoner walaupun terbilang awam dengan dunia balapan roda empat, tapi ia mampu dengan cepat menyesuaikan diri dan bisa menyaingi para seniornya yang lebih berpengalaman dengan balapan roda empat. Sementara itu, awal mula pertemuan dan persahabatan Stoner dengan Schumi dimulai di pertengahan 2008 saat Schumi mengetes motor Ducati Desmosedici milik Stoner. Saat itu, Schumi juga tidak malu-malu untuk bertanya karakteristik motor Ducati-nya kepada Stoner, dan Stoner dengan ramah membantu Schumi selama pengetesan berlangsung.

Kritik dan Kontroversi

Stoner dikenal sebagai pembalap yang mudah kecewa jika dirinya mengalami kekalahan atau terkena kritik dari orang lain. Pada tahun 2007, dirinya sempat terkena kritik pedas dari komunitas MotoGP setelah berhasil mendominasi di setengah musim pertama. Fans MotoGP melihat kesuksesan Stoner saat itu berdasar dari penampilan motor dan bannya yang bagus ketimbang bakat Stoner sendiri. Kemudian di dua kali balapan GP Inggris yaitu di 2007 dan 2008, Stoner sempat dimusuhi oleh fans dengan diteriaki riuh saat ia muncul dari garasi.

Pada tahun 2008 juga, Stoner sempat mendapatkan kritik pedas dari sebuah organisasi kesehatan di Australia seputar timnya yaitu Ducati yang lebih memilih bekerjasama dengan pabrikan rokok Philip Morris (Marlboro). Organisasi kesehatan tersebut menyebutkan, Stoner yang merupakan seorang atlet dan bukan perokok memilih langkah yang salah dengan bergabung bersama tim yang mempromosikan produk rokok dalam sebuah kompetisi olahraga.

Di musim 2011, Casey Stoner sempat memboikot penyelenggaraan GP Jepang karena ia merasa sikuit Twin Ring Motegi belum sepenuhnya aman dari radiasi nuklir akibat bencana alam yang terjadi di Fukushima. Ia kemudian sempat dikritik oleh beberapa fans Jepang karena dianggap sombong dan melupakan statusnya sebagai pembalap untuk pabrikan Jepang.

Karir Awal

Balapan Junior

Stoner menjajal balapan pertamanya pada usia empat tahun dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di trek balap Mike Hatcher yang terletak di Gold Coast, Australia. Dari usia sembilan tahun sampai 14 tahun, Stoner berhasil memenangi 41 lomba lokal dan 70 lomba antar negara bagian Australia.

Stoner juga sempat mengikuti balapan super-sibuk selama lebih dari satu pekan, ketika ia mengikuti lima kelas balapan berbeda dalam sebuah perlombaan yang memperlombakan 35 balapan. Stoner sendiri berpartisipasi dalam 32 dari 35 balapan dalam lima kelas yang berbeda, dan ia kemudian mampu memenangi lima kelas tersebut.

Dikarenakan usia minimal untuk menjadi pembalap di Australia adalah 16 tahun, Stoner kemudian pindah ke Inggris, dimana disana usia minimal untuk mendapatkan SIM balapan adalah 14 tahun. Dari tahun 2000 sampai 2002, Stoner kemudian berpartisipasi dalam kejuaraan nasional balap motor 125cc di Inggris dan Spanyol. Stoner kemudian berhasil memenangi gelar juara Kejuaraan Balap Motor Aprilia Inggris tahun 2000. Penampilannya yang impresif kemudian menarik hati pembalap sekaligus manajer tim Lucio Cecchinello, yang kemudian memberikan kesempatan Stoner turun di balapan GP Inggris 2001 sebagai wild card, sebelum akhirnya pada 2002, Stoner turun penuh di MotoGP kelas 250cc bersama LCR Racing.

125cc dan 250cc

Tahun 2003, masih dengan LCR Racing, Stoner kemudian turun di kelas 125cc. Dengan didukung motor Aprilia, Stoner berhasil mencatat empat kali finish podium, tiga diantaranya adalah raihan posisi kedua di Jerman, Brasil, dan Pasifik. serta satu kemenangan yang ia berhasil raih di Valencia di akhir musim. Dengan hasil ini, Stoner kemudian berhasil duduk di P8 klasemen dengan nilai 125 poin.

Musim 2004, Stoner berpisah dengan LCR Racing dan bergabung dengan tim Red Bull KTM. Di musim ini ia hanya mampu satu kali memenangi balapan yaitu di Malaysia. Namun ia masih bisa terhibur dengan dua kali finish kedua dan tiga kali finish ketiga. Posisi klasemen Stoner di musim 2004 adalah P5 dengan 145 poin.

Tahun 2005, Stoner kembali ke kelas 250cc dan kembali bermitra bersama Team LCR Racing dan pabrikan Aprilia. Menunggangi motor dengan spesifikasi pabrikan, Stoner tampil sebagai penantang utama Daniel Pedrosa dan Honda, dan bahkan sempat pula Stoner memiliki beberapa kesempatan untuk menjadi pemimpin klasemen. Stoner sendiri berhasil menang di Portugal, China, Malaysia, dan Qatar. Apesnya, saat balapan di depan publik rumahnya sendiri yaitu GP Australia, Stoner mengalami kecelakaan, dan terpaksa harus melupakan mimpinya menjadi juara dunia 250cc tahun 2005 sekalipun sekali lagi Stoner mampu memenangi lomba di Turki. Stoner kemudian berhasil finish sebagai runner-up klasemen 250cc tahun 2005 dengan nilai 254 poin.

Karir MotoGP

LCR Honda 2006

Musim gugur 2005, Stoner dikabarkan telah mengantungi kontrak resmi dengan Yamaha untuk menjadi pendamping Valentino Rossi di musim 2006. Tetapi kemudian Yamaha membatalkan jalinan kerjasama tersebut, dan sempat membuat Casey Stoner kecewa. Pada Januari 2006 Stoner kemudian mencoba kembali mengajak Lucio Checchinello agar mau menjadi pendukungnya untuk turun balapan di kelas MotoGP 2006. Checchinello kemudian setuju, dan ia langsung mengontak HRC dan mengajukan proporsal penyewaan satu unit motor Honda RC211V untuk musim 2006. Honda lantas setuju, dan jadilah kerjasama Stoner dan Checchinello berlanjut di musim 2006 di kelas MotoGP.

Debut Stoner di kelas MotoGP dimulai di seri Spanyol di Jerez, dimana ia finish di P6. Pada balapan berikutnya di Qatar, Stoner langsung mengebrak dengan meraih pole position, namun saat lomba ia hanya mampu finish P5. Stoner lantas melanjutkan penampilannya yang cemerlang dengan nyaris saja menang di Turki sebelum melakukan kesalahan fatal di lap terakhir yang menyebabkan ia gagal memenangi lomba dan harus puas di P2 dibelakang Marco Melandri. Di pertengahan musim, Stoner kemudian tampil labil dan banyak melakukan kesalahan yang berujung pada kecelakaan. Meskipun begitu, ia tampil cukup baik di musim 2006 dengan finish di P8 klasemen dengan 119 poin.

Ducati Marlboro  (2007-2010)

Kesalahan fatal yang dilakukan Honda di akhir 2006 dengan tidak mengikat kontrak jangka panjang dengan Stoner berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Ducati, yang akhirnya berhasil mengontrak Stoner untuk musim 2007., Di musim 2007 sendiri Stoner bergabung bersama Loris Capirossi di tim asal Italia tersebut. Stoner menggantikan posisi Sete Gibernau yang dipecat karena dinilai penampilannya kurang meyakinkan dan cenderung menurun.

Dengan senjata baru Ducati Desmosedici GP7 yang didesain sesuai regulasi baru MotoGP 800cc, Stoner tampil luar biasa di tahun 2007. Stoner mengawali musim dengan kemenangan spektakuler di Qatar yang kemudian ia lanjutkan di Turki dan China. Ia lantas berhasil memenangi 10 lomba (diantaranya hattrick di AS, Ceko, dan San Marino) dan meraih 6 pole, yang kemudian mengantarnya pada gelar juara dunia MotoGP 2007 dengan selisih 125 poin atas peringkat kedua Daniel Pedrosa. Posisi finish paling jelek yang diraih Stoner adalah di GP Motegi, ketika ia finish P6 dan memastikan diri sebagai juara dunia 2007.

Musim 2008, Stoner berusaha keras untuk mempertahankan gelar juara dunianya. Kemenangan pembuka musim ia raih di Qatar. Ia kemudian tampil biasa saja di Spanyol dan Portugal, dan baru kembali naik podium di GP China. Setelah tampil buruk di Perancis, ia kemudian naik podium di Italia dan Catalunya, sebelum kemudian mencatat kemenangan hattrick di Inggris (dengan memimpin sejak start sampai finish), Belanda (sama dengan di Inggris), dan Jerman (terbantu kecelakaan yang dialami Pedrosa). Dengan hasil ini Stoner berhasil naik kembali ke P1 klasemen, tetapi kemudian turun kembali posisinya usai jatuh di Laguna Seca saat memimpin lomba sebelum akhirnya bangkit kembali dan finish kedua. Selanjutnya di Brno dan Misano, Stoner gagal finish akibat kerusakan motor yang berakhir pada kegagalannya mempertahankan gelar juara dunia. Stoner kemudian harus puas tampil sebagai runner-up dibelakang Valentino Rossi dengan total raihan poin klasemen sebanyak 280 poin.

Musim 2009, Stoner masih bertahan di Ducati dan kini ia ditemani pembalap baru yang juga mantan juara dunia, Nicky Hayden. Stoner juga setuju untuk memperpanjang kontraknya selama satu tahun bersama Ducati di 2010. Melalui sebuah pertarungan ketat di Qatar melawan duet Fiat Yamaha yaitu Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, Stoner berhasil memenangi balapan pembuka musim di Qatar, sebelum kemudian ia menderita sebuah penyakit aneh yang menyebabkannya kelelahan setiap kali berlomba. Sebagai akibatnya, ia harus puas berada di P3 klasemen saat balapan memasuki GP AS di Laguna Seca. Hasil pemeriksaan dokter kemudian menyimpulkan Stoner menderita penyakit anemia akut dan gangguan perut. Sebagai usaha pemulihan dirinya, Stoner kemudian mengumumkan bahwa untuk tiga balapan yaitu di ronde 11, 12, dan 13 ia akan absen dari balapan, dan pembalap Finlandia, Mika Kallio diangkat sebagai pengganti sementara. Usai sembuh total dari sakitnya, Stoner kembali berlomba di Portugal dan langsung mencatat podium kedua. Kemudian di Australia dan Malaysia, Stoner berhasil kembali ke jalur kemenangan. Kesialan kemudian kembali datang kepada Stoner di balapan penutup di Valencia. Usai meraih pole di kualifikasi, Stoner tampil percaya diri untuk balapan sebelum ia terjatuh karena kesalahan sendiri di lap pemanasan. Stoner finish di urutan empat klasemen 2009 dengan 220 poin.

Dalam sesi tes pra musim 2010, Casey Stoner kembali mencatat waktu tercepat dalam salah satu sesi dari enam kali sesi latihan yang digelar, dimana lima lainnya didominasi oleh Valentino Rossi. Kemudian di balapan pembuka musim 2010 di Qatar, sekali lagi Stoner mencatatkan pole position dan sempat memimpin lomba sebelum akhirnya kandas di pertengahan lomba akibat terlalu bernafsu. Setelah kembali kandas akibat kesalahan serupa di Perancis, Stoner berhasil bangkit dan finish keempat di GP Italia. Kemudian di GP Belanda di Assen, Stoner mencatat podium pertamanya di musim 2010 setelah finish ketiga. Dua kali finish ketiga lainnya ia dapatkan di Catalunya dan Jerman sebelum naik menjadi P2 di AS setelah terbantu kecelakaan Daniel Pedrosa. Kemenangan pertama Stoner di musim 2010 dicatat di Motorrad Aragon setelah mencatat pole position saat kualifikasi. Kemenangan serupa ia lanjutkan di Jepang, dan nyaris saja Stoner mencetak hattrick di Malaysia sebelum kandas akibat terjatuh saat memimpin. Kemudian di balapan kandangnya sendiri di Australia, Stoner kembali berjaya dengan memenangi lomba sebelum kembali terjatuh dan tersingkir di Portugal. Stoner kemudian menutup musim 2010 dengan posisi kedua di Valencia, dan ia memantapkan posisinya di klasemen dengan raihan 225 poin.

Repsol Honda (2011-kini)

Rumor kembalinya Stoner ke Honda sudah bergaung sejak awal musim 2010, tetapi baik Stoner maupun Repsol Honda membantah gosip tersebut. Honda bahkan sempat bilang kalau mereka lebih puas dengan penampilan tim yang ada saat itu yaitu duet Daniel Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Pada bulan Juni 2010, kabar kepindahan Stoner ke Honda akhirnya menjadi kenyataan usai Honda menyetujui kontrak multi tahunan bersama pembalap Australia tersebut. Posisi Stoner di Ducati akan digantikan oleh pembalap legendaris Valentino Rossi, sementara di Honda sendiri Stoner akan ditemani Pedrosa dan Dovizioso.

Pada sesi tes musim dingin bersama Honda, Stoner langsung menggebrak dengan meraih posisi kedua tercepat. Dalam debut resminya bersama Repsol Honda di seri balapan Qatar, Stoner langsung menggebrak dengan meraih kemenangan perdananya. Sayang di seri berikutnya di Spanyol ia kandas akibat kesalahan manuver Valentino Rossi. Usai finis ketiga di Portugal, Stoner kembali menang di Perancis dan Catalunya. Kemenangan lainnya kemudian berhasil ia dapatkan di Silverstone di tengah guyuran hujan badai. Ia mencatat kemenangan hattrick lainnya di AS, Republik Ceko, dan Indianapolis. Jorge Lorenzo kemudian menghentikan rangkaian kemenangan Stoner di Misano. Usai kembali menang di Aragon dan meraih P3 di Motegi, Stoner akhirnya memastikan gelar juara dunia musim 2011 lewat kemenangan di balapan kandangnya di Australia dan disaat bersamaan saingan utamanya di klasemen Jorge Lorenzo gagal berlomba akibat cedera pada tangannya.

Diluar MotoGP

Casey Stoner mengungkapkan bahwa di masa yang akan datang, usai dirinya pensiun sebagai pembalap MotoGP, dirinya berkeinginan untuk turun di ajang balapan mobil. Salah satu ajang balapan mobil yang ia ingin coba adalah Australian V8 Supercar Series, yang merupakan kejuaraan balapan turing Australia. Stoner sendiri rupanya sering menguji coba mobil-mobil berteknologi tinggi, diantaranya adalah ketika ia mengetes mobil Alfa Romeo 8C Competizione di tahun 2008, usai ia menjadi juara dunia MotoGP. Alfa Romeo sendiri saat itu tercatat sebagai salah satu sponsor dari tim Ducati. Stoner sendiri termasuk salah satu yang beruntung karena ia bisa mendapatkan mobil tersebut secara cuma-cuma sebagai hadiah atas prestasinya menjadi juara dunia 2007.

Pertengahan 2008, saat ia "membimbing" Michael Schumacher dalam tes Ducati Desmosedici, Stoner juga mengisyaratkan bahwa ia ingin menjajal mobil Formula 1. Walaupun begitu, Stoner berujar bahwa ia tidak akan pernah hijrah ke F1 dari MotoGP.

Ayah Stoner, yaitu Colin, mengungkapkan bahwa dirinya akan sangat senang bila usai pensiun sebagai pembalap MotoGP, putranya kembali pulang ke Australia dan memulai karir baru sebagai wirausahawan di bidang peternakan dan pertanian. Stoner kemudian membenarkan perkataan ayahnya ini, dan ia punya keinginan kuat untuk melakoni pekerjaan tersebut. Stoner juga bercita-cita ingin membuka sekolah balapan di negara asalnya, yaitu Australia, dalam rangka mengajak pemuda dan pemudi Australia untuk turun menjajal ajang balapan internasional.
Read More..

Sang The Doctor Valentino Rossi

rossi

Valentino Rossi (lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979) adalah seorang pembalap di kejuaraan grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan, dengan titel juara dunia di empat kelas yang berbeda yang diraihnya dalam waktu tujuh tahun berkarier.Ia adalah salah seorang pembalap tersukses sepanjang masa, dengan 9 gelar Juara Dunia. Menurut majalah olah raga terbitan Amerika, Sports Ilustrated, Rossi adalah salah satu olahragawan bergaji terbesar di duunia, ia diperkirakan digaji $34 juta pada 2007. Putra dari mantan pembalap GP 250 cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini memegang banyak rekor dan prestasi yang diraihnya melampaui banyak seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 9 gelar juara dunia, sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, dan tujuh kali di kelas puncak, 500cc dan MotoGP.

Setelah ayahnya, Graziano Rossi, Rossi memulai balapan di Grand Prix pada 1996 untuk Aprilia di antara 125 cc kategori dan memenangkan Kejuaraan Dunia pertama tahun berikutnya. Dari sana, ia pindah ke kategori 250cc dengan Aprilia dan memenangkan 250cc Kejuaraan Dunia pada tahun 1999. Ia memenangkan Kejuaraan Dunia 500cc dengan Honda pada tahun 2001, Kejuaraan Dunia MotoGP (juga dengan Honda) pada tahun 2002 dan 2003, dan melanjutkan kemenangan beruntunnya dengan memenangkan kejuaraan dunia 2004 dan 2005, setelah meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Yamaha, sebelum merebut kembali gelar pada 2008 dan mempertahankannya di tahun 2009.

Rossi adalah yang pertama dalam klasemen terbanyak memenangkan perlombaan dalam sejarah 500 cc / MotoGP, dengan 77 kemenangan, dan kedua di sepanjang masa menang klasemen keseluruhan dengan 103 menang balapan (di belakang Giacomo Agostini dengan 122). Rossi, bersama Jimmie Johnson (NASCAR), Michael Schumacher (F1) dan Sebastien Loeb (WRC), juga banyak disebut orang sebagai salah satu legenda olahraga otomotif di awal Abad 21.

Lahir Untuk Balap

Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap, Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung kariernya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.

Entertainer

Saat pertama bergabung di GP 500cc bersama tim bekas Doohan, yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini buat Rossi sungguh tak masuk akal, menurutnya ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun, kemudian waktu ia mulai menang, ia bertekad untuk merayakan besar-besaran, menurutnya ia cuma ingin melakukan sesuatu yang baru, menunjukkan emosi memenangkan balap.

Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton GP. Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap memperoleh kemenangan. Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium. “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada ditengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,” kata Burgess.

Julukan Rossi

Dalam perjalanan balapnya rossi, kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu.

Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

Valentinik Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.

The Doctor Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,”ucapnya. Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.”

Pindah ke Yamaha

Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004 Valentino Rossi membuat keputusan yang mengejutkan. Ia memutuskan hijrah dari tim yang dibelanya waktu itu yaitu tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC yang telah mengantarkan dirinya meraih juara dunia 2002 dan 2003 serta membawa Doohan merebut juara dunia 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 juga Alex Criville menjadi juara dunia 1999. Rossi memutuskan meninggalkan tim super tersebut dan memilih bergabung bersama tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di MotoGP saat itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya ini, banyak yang tak mengira dan pesimis ia akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Salah satu pernyataan pesimis datang dari Max Biaggi, musuh bebuyutannya mengatakan, “Aku tak menyangka ia pindah ke Yamaha, tapi bagaimanapun juga akan sulit mengalahkan Honda. Bahkan Rossi sendiri kurang optimis ia mampu mempertahankan juara dunianya. “Kami membutuhkan waktu untuk tampil kompetitif, untuk menang pada musim pertama bersama Yamaha jelas sangat sulit”. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat, dengan motor Yamaha, yang terakhir naik podium tahun 1992. Bahkan pada tahun 2004 dan 2005 Rossi menjadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak juara dalam satu musim (Rossi juara 9 kali pada musim 2005).

Kehidupan Pribadi

Hobi
Rossi mencoba untuk menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tidak membuat rahasia tentang kesukaannya pada klub sepak bola Italia Inter Milan. Rossi sering menonton langsung pertandingan Inter Milan dengan duduk bersama para pemain cadangan mereka. Rossi dikenal berteman dekat dengan pemain Inter Milan Marco Materazzi dan Balotelli, Bahkan sesaat setelah memenangi Grandprix Jerman 2006 Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, Inter Milan mengucapkan selamat kepada Rossi pada website resmi mereka. Rossi juga seorang kidal.

Hewan Peliharaan

Anjing peliharaan Rossi yang terkenal bernama Guido, bulldog Inggris yang telah sejak tahun 2000 dimilikinya. Setelah Rossi sering berkeliling dunia Guido tidak bisa tinggal di London dan tinggal bersama ibu Rossi di Tavullia. Rossi hanya bisa melihat anjing saat mengunjungi Ibunya. Guido yang gambarnya telah menjadi maskot pada jok motor dan helm Rossi, meninggal setelah GP Australia 2008, dan untuk memberi penghargaan, Rossi merancang stiker khusus bergambar Guido dengan sepasang sayap malaikat surgawi sedang mengambang di awan. Guido telah beberapa kali tampil lain pada motor Rossi. Ketika tertinggal 32 poin di kejuaraan tahun 2006, Guido berpakaian dengan setelan Inuit. Guido juga mengenakan baju tahanan selama tes pra musim.

Kematian Guido telah menarik begitu banyak perhatian seperti yang disebutkan di koran olahraga Italia yang paling bergengsi Gazzetta dello Sport. Sang Anjing bahkan membintangi Quarantasei, sebuah novel grafis yang dihasilkan oleh Milo Manara berisi fiksi tentang petualangan Valentino Rossi dan akhirnya meraih kejayaan dalam balap motor.

Sejak kematian Guido, Rossi kini memiliki dua anjing baru (satu jantan dan satu betina), anjing baru tersebut diberi nama Cesare dan Cecilia. Selama GP Misano tahun 2009, tepat setelah Rossi melakukan kesalahan di Indianapolis, kedua anjing itu mengenakan telinga keledai pada helm Valentino.

Rekor 500 cc/MotoGP: Rossi adalah

Pertama juara seri terbanyak sepanjang sejarah dengan 78 kemenangan.

Pertama naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan 129 podium.

Pertama naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008.

Pertama fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003.

Pertama poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008.

Pertama podium secara berurutan dengan 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004.

Kedua di kejuaraan dunia berturut-turut menang dengan 5 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 2001-2005 bersama dengan Michael Doohan dengan 5 gelar juara dunia berturut-turut pada 1994-1998, di belakang Giacomo Agostini dengan 7 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 1966-1972.

Kedua sepanjang sejarah dengan 7 gelar juara dunia, dibelakang Giacomo Agostini dengan 8 gelar juara dunia.

Kedua sepanjang sejarah posisi pole terbanyak dengan 48 pole, di belakang Michael Doohan dengan 58.

Kedua di klasemen sepanjang sejarah waktu lap tercepat balapan dengan 63 lap tercepat, di belakang Giacomo Agostini dengan 69.

Kedua terbanyak memenangkan lomba dalam satu musim dengan 11 kemenangan pada tahun 2001, 2002 dan 2005 bersama dengan Giacomo Agostini, di belakang Michael Doohan dengan 12 kemenangan pada tahun 1997.

Ketiga terbanyak posisi pole dalam satu musim dengan 9 kali posisi start terdepan pada tahun 2003 bersama dengan Casey Stoner dan Kevin Schwantz, di belakang Michael Doohan dengan 12 posisi pole pada tahun 1997, Wayne Gardner dan Freddie Spencer dengan masing-masing 10 posisi pole pada tahun 1987 dan 1985.

Read More..